Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa mengenai beberapa bidang spesifik dalam Kimia, Jurusan Kimia menyelenggarakan kuliah tamu yang disampaikan oleh dosen dan praktisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Puslit Karet Sembawa, Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Topik yang diulas mencakup Kimia Bahan Makanan – Pati, Biomaterial, Kimia Polimer – Karet dan Batubara. Kuliah dosen/praktisi eksternal ini ditujukan secara khusus pada mahasiswa semester 5 dan 7 dan dilaksanakan pada akhir September hingga awal Oktober 2024. Acara ini mendapat dukungan penuh dari program PKKM 2024, yang memberikan sponsor dana.

Kuliah ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang Kimia pada bidang khusus. Diharapkan, melalui kuliah tamu ini, mahasiswa dapat memahami lebih dalam mengenai keterkaitan bidang ilmu Kimia dengan sumber daya alam dan pengelolaannya baik secara saintifik maupun aplikasi industri dan manufaktur.

Semoga acara ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa untuk terus belajar dan mengembangkan diri di bidang Kimia Aplikatif. Kuliah ini juga menjadi wujud nyata kerjasama antar perguruan tinggi dan Puslit/BRIN dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Indonesia

Jurusan Kimia Universitas Sriwijaya baru-baru ini mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada 31 Agustus 2024, dengan mengundang narasumber dari Pusat Penelitian Karet (Puslit Karet) dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Diskusi ini bertujuan untuk menyusun rencana pembelajaran yang berfokus pada optimalisasi karet dan kelapa sawit dalam pengembangan wirausaha mahasiswa.

Kegiatan FGD yang dihadiri oleh dosen, mahasiswa, serta para peneliti ini mengangkat tema pentingnya integrasi potensi sumber daya alam lokal dalam kurikulum pendidikan. Dengan pendekatan yang aplikatif, mahasiswa diharapkan dapat memahami peluang bisnis dari sektor karet dan kelapa sawit, serta mampu menerapkannya dalam wirausaha berbasis inovasi. Hal ini dinilai penting untuk mendukung peningkatan daya saing lulusan serta mendukung ekonomi lokal yang berbasis pada potensi sumber daya alam di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan.

Ketua Jurusan Kimia Universitas Sriwijaya menyampaikan bahwa kerja sama dengan Puslit Karet dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit merupakan langkah strategis untuk menghubungkan dunia akademik dengan kebutuhan sektor industri dan pertanian lokal. “Karet dan kelapa sawit merupakan dua komoditas utama yang memiliki peran besar bagi perekonomian. Dengan menyusun pembelajaran berbasis optimalisasi sumber daya ini, mahasiswa akan lebih siap berkontribusi dalam wirausaha yang berbasis inovasi teknologi,” jelasnya.

Perwakilan dari Puslit Karet dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit juga menekankan pentingnya pengembangan kewirausahaan yang berbasis riset dan inovasi. Mereka berharap kolaborasi ini dapat membangun ekosistem yang mendukung terciptanya lapangan kerja baru bagi lulusan yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal secara optimal.

Dengan adanya sinergi antara perguruan tinggi dan institusi penelitian lokal, diharapkan Jurusan Kimia Universitas Sriwijaya dapat terus memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan wirausaha muda yang berdaya saing dan inovatif.

Jurusan Kimia Universitas Sriwijaya sukses menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada 16 Juli 2024, dengan mengundang narasumber dari PT Bukit Asam (PTBA) dan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (PT TEL). Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun rencana pembelajaran berbasis case-method, yang merujuk pada aktivitas industri di sektor pertambangan batubara dan industri bubur kertas.

Diskusi yang dihadiri oleh dosen, mahasiswa, serta perwakilan industri ini menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri dalam rangka meningkatkan relevansi kurikulum terhadap kebutuhan pasar kerja. Melalui pendekatan case-method, mahasiswa akan diperkenalkan pada studi kasus nyata yang dihadapi perusahaan, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan aplikatif.

Ketua Jurusan Kimia Universitas Sriwijaya menyatakan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal untuk mengintegrasikan muatan industri ke dalam perkuliahan. “Kerja sama dengan PTBA dan PT TEL sangat penting karena memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memahami langsung tantangan dan solusi yang diterapkan di lapangan. Hal ini akan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang proses kimia yang terjadi di sektor industri batubara dan pulp,” ujarnya.

Perwakilan PTBA dan PT TEL turut menyampaikan antusiasme mereka dalam mendukung inisiatif ini. Mereka menilai bahwa partisipasi dalam penyusunan kurikulum berbasis case-method akan membantu mempersiapkan lulusan yang lebih siap kerja, serta memperkaya pengetahuan akademis dengan perspektif praktis dari industri.

Melalui FGD ini, diharapkan tercipta sinergi yang berkelanjutan antara dunia pendidikan dan industri, sehingga Universitas Sriwijaya dapat terus mencetak lulusan yang unggul dan kompetitif di pasar kerja. Kolaborasi ini juga menjadi peluang besar untuk pengembangan inovasi dan riset terapan yang dapat mendukung pertumbuhan industri di masa depan.

Sinergi antara industri dan perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan merupakan suatu keniscayaan dalam membentuk lulusan siap kerja. Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Jurusan Kimia 2024 menjembatani kebutuhan ini melalui skema pendanaan bagi perguruan tinggi untuk menjalin kerjasama pendidikan dengan dunia industri. Jurusan Kimia yang diwakili oleh Prof. Dr. Hasanudin, M.Si. Prof. Dr. Poedji Loekitowati, M.Si., Dr. Suheryanto, M.Si. dan Dr. Widia Purwaningrum, M.Si. melakukan kunjungan kemitraan ke PT Bukit Asam Tbk., perusahaan BUMN pertambangan batubara yang beroperasi di Tanjung Enim Sumatera Selatan.

Kunjungan dalam rangka penguatan kerjasama pendidikan melalui magang industri ini berjalan dengan baik dimana kedua belah pihak terlibat dalam diskusi yang konstruktif dalam pelaksanaan kegiatan yang direncanakan sesuai PKKM 2024. Jurusan Kimia direncanakan mengirim mahasiswa magang industri ke PT Bukit Asam, Tbk. sebanyak 12 orang yang berasal dari angkatan 2021. Magang dilaksanakan selama 4 bulan dan memperoleh konfirmasi beban studi yang setara dengan 20 sks.

Realisasi kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka Jurusan Kimia di bulan Mei, diawali dengan kunjungan kemitraan ke PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper pada. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka komunikasi awal terkait rencana Jurusan Kimia untuk bekerja sama dengan PT TEL-PP dalam pelaksanaan magang/praktik industri bagi mahasiswa dan permintaan narasumber Focus Group Discussion (FGD) untuk pengembangan pembelajaran berbasis industri dan studi kasus. Tim Jurusan Kimia terdiri dari Prof. Hermansyah, Ph.D., Dr. Nurlisa Hidayati, M.Si. dan Dr. Addy Rachmat, M.Si. diterima oleh Manajer Human Resource Management PT TEL Edi Sutowo, SE, Lavenda Azalia, S.Psi. dan Tean Purnama, S.T.

PT TEL-PP diwakili oleh Bapak Edi Sutowo menyambut gembira keinginan kerja sama dalam pengembangan pendidikan Kampus Merdeka Belajar sebagai bagian dari kontribusi industri bagi kemajuan bangsa. Magang/praktik kerja direncanakan akan dilaksanakan selama 4 bulan dan melibatkan 6 orang mahasiswa Kimia.

Pada hari Senin 13 Mei 2024 telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Jurusan Kimia tahun anggaran 2024 kepada Mahasiswa angkatan 2021 dan 2022. Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari telah diperolehnya pendanaan PKKM oleh Jurusan yang kegiatannya ditargetkan harus telah terealisasi seluruhnya mulai April sampai dengan 15 Desember 2024.

Kegiatan yang disosialisasikan kepada mahasiswa mencakup:

• Pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) ke Universitas Lampung
• Magang/Praktik Kerja di PTBA
• Magang/Praktik Kerja di PT Tanjung Enim Lestari (TEL)
• Magang/Praktik Kerja di PT Anugerah Djarum Sawit Lestari (ADSL)
• Magang Penelitian di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
• Kegiatan Insentif Kewirausahaan
• Kegiatan Insentif Lomba Mahasiswa tingkat nasional dan internasional

Sebagai bagian dari program oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, program ini diharapkan dapat berkontribusi bagi peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas lulusan yang lebih adaptif dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).