Riset Fuel Cell Ilmuwan Unsri Peroleh Matching Fund Kedaireka
Riset fuel cell (khususnya tentang Membrane Electrode Assembly/MEA) yang tengah dikembangkan FMIPA Universitas Sriwijaya kembali mendapat dukungan lewat platform Kedaireka. Program Matching Fund Kedaireka adalah program pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang melibatkan insan perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Para peneliti di berbagai perguruan tinggi berkolaborasi dengan dunia industri juga BUMN untuk membentuk ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.
“Riset Fuel Cell khsususnya aplikasi MEA yang biasa digunakan pada fuel cell yang kita kembangkan, mendapat pendanaan lewat Kedaireka. Ini sudah tahun kedua,” ujar Ketua Pusat Unggulan Riset (PUR) Fuel Cell dan Hidrogen Unsri Dr Dedi Rohendi M.T. usai menghadiri Matchmaking Innovation Forum (MMIF) 2022, kemarin. MMIF yang berlangsung di Surabaya, Rabu 14 Desember 2022 lalu itu bertema “Indonesia Innovation Outlook 2023: Penguatan Kolaborasi Riset dan Inovasi Strategis Yang Berkelanjutan”.
Dihadiri para inovator dan peneliti terbaik dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan program Kerja Sama Riset dan Inovasi (KeRIs) dari Kementerian BUMN. Misinya memberi kesempatan bagi mitra industri, pemerintah, LSM untuk bertemu, bertukar gagasan, dan berkolaborasi secara langsung dengan insan perguruan tinggi.
Kedaireka sendiri adalah platform yang bertujuan untuk mendorong hilirisasi riset terapan inovasi dan kreasi reka melalui kerja sama dengan dunia usaha dunia industri. Dan mengaktivasi ekosistem inovasi pentahelix (akademisi, usaha dan Industri, pemerintah, komunitas, dan media). Dilansir kemdikbud.go.id, Kedaireka pertama diluncurkan pada 2020 lalu. Untuk tahun 2022 ini, pengajuan mencapai 5.407 proposal reka cipta dari 509 perguruan tinggi, 27.184 dosen, serta 143.683 mahasiswa.
Platform ini terbagi ke dalam empat kategori dengan fokus pembahasan terkait Green & Blue Initiative, Food & Health Security, Tourism, Logistic & Infrastructure dan Digital Technology & Finance. Pada penyelenggaraan Matching Fund Kedaireka 2022 ini, jumlah dana kolaborasi Dikti dan Mitra DUDI meningkat sebesar 420% dari tahun 2021. Di tahun 2021 total dana kolaborasi yang terkumpul sebesar Rp2.6 triliun lebih. Sementara di 2022 meningkat menjadi Rp11.2 triliun. Pada 2021 lalu, periset di PUR Fuel Cell dan Hidrogen menjadi satu-satunya riset di Unsri yang mendapat pembiayaan Kedaireka. Sedangkan pada 2022 selain FMIPA, riset Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unsri juga mendapat pendanaan Kedaireka terkait riset masalah stunting.
Riset yang dilakukan PUR Fuel Cell dan Hidrogen Unsri berkolaborasi dengan PT. Pertamina (Persero) berupa Pengembangan konversi gas CO2 (karbondioksida) menjadi methanol melalui reduksi elektrokimia menggunakan Membrane Electrode Assembly (MEA). Riset ini memiliki peranan penting terkait fuel cell sebagai energi masa depan, dalam hal ini aplikasi methanol sebagai salah satu bahan bakar fuel cell. Diketahui, fuel cell adalah perangkat elektro-kimia yang secara langsung mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Dasar struktur fisik fuel cell terdiri dari lapisan elektrolit diapit oleh anoda dan katoda di sisi lain.
Fuel cell memiliki potensi untuk mengganti mesin pembakaran internal di kendaraan dan menyediakan energi pada pengisian bahan bakar kendaraan. Serta merupakan aplikasi energi portabel yang hemat, bersih, dan relatif fleksibel. (Masayu Indriaty Susanto)
https://sumeks.disway.id/read/651381/riset-fuel-cell-ilmuwan-unsri-peroleh-matching-fund-kedaireka